Macan tutul Sunda yang ‘malu’ terhadap kamera berhasil masuk perangkap yang disediakan Taman Nasional Berbak, Jambi. Rekaman selama 22 detik itu menunjukkan kucing langka ini memasuki semak hutan yang lebat.
Ini memberikan bukti bahwa predator itu mampu berdapatasi untuk hidup di puncak pohon. Hewan tersebut memiliki ekor panjang sebagai pendukung keseimbangan.
"Rekaman itu menjadi bukti betapa kaya keanekaragaman satwa liar di Taman Nasional Berbak. Ini menjadi alasan pentingnya menciptakan konservasi untuk perlindungan jangka panjang," ujar Sarah Christie dari Zoological Society of London.
Macan tutul dahan merupakan kucing besar paling sukar dipahami, sama seperti singa, harimau, jaguar dan macan tutul salju. Hidup di Asia Tenggara, Cina dan India, hewan itu memiliki bintik-bintik awan yang lebih besar dari macan tutul biasa.
Ilmuwan menyadari adanya spesies baru macan tutul di Pulau Borneo dan Sumatera pada 2007. Ini menunjukkan betapa dua spesies macan tutul telah terpisah setidaknya satu juta tahun lalu.
Sejak 2008, macan tutul Sunda terdaftar sebagai hewan langka oleh Persatuan Internasional Konservasi Alam. Hewan ini diperkirakan hanya ada 10.000 ekor di seluruh dunia.
sumber : teknologi.inilah.com
0 komentar:
Posting Komentar