Diperkirakan, kalkulator ini juga akan menggantikan metode konvensional untuk memastikan alergi terhadap makanan tertentu. Yang menarik, hasil ujinya juga dapat diketahui dalam hitungan detik saja.
Perangkat itu sendiri dikembangkan oleh Audrey Dunn Galvin dan Jonathan Hourihane, peneliti dari Department of Paediatrics and Child Health University College Cork.
Untuk melakukan diagnostik atas kerentanan anak terhadap berbagai makanan yang umum mengundang alergi seperti kacang, telur, dan susu, kedua peneliti menggunakan model penghitungan matematika.
“Diharapkan, kalkulator ini dapat secara signifikan menurunkan biaya pemeriksaan terhadap alergi,” kata Galvin, seperti dikutip dari Science Daily, 7 Maret 2011. “Selain itu, metode ini akan mempermudah anak-anak karena tes alergi konvensional sangat merepotkan bagi mereka,” ucapnya.
Galvin menyebutkan, metode ini juga bisa mempercepat proses pengujian khususnya saat asupan makanan anak harus dipantau untuk mengetahui terhadap makanan apa mereka mengalami alergi.
“Tes alergi makanan konvensional memang tidak sempurna dan diagnosis yang handal yang telah disetujui oleh badan kesehatan akan membantu para dokter menangani anak dengan alergi makanan,” kata Kevin Dalton, juru bicara Office of Technology Transfer, Uniform Commercial Code, Amerika Serikat.
Dalton menyebutkan, pihaknya memperkirakan bahwa teknologi tersebut akan diluncurkan tahun ini dan akan membantu pasien dan juga memberikan penghematan signifikan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
sumber : teknologi.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar